Senin, 28 Maret 2016

DASAR-DASAR KELISTRIKAN MOBIL

DASAR-DASAR KELISTRIKAN MOBIL

Mendapatkan mobil yang tidak rewel merupakan idaman semua pembeli mobkas. Namun tak jarang terjadi mobkas yang ditemui memiliki masalah pada sistem kelistrikannya.
Pernahkah Anda pernah menemui kejadian-kejadian seperti di bawah ini saat berburu mobkas? Sinar lampunya berangsur terang saat digas, dan meredup ketika pedal gas dilepas. Atau ruang mesinnya penuh dengan kabel-kabel tambahan yang dipasang dengan asal.
Ciri-ciri tersebut bisa menjadi pertanda mobkas yang Anda lihat itu memiliki masalah dalam sistem kelistrikannya.
Pada umumnya dasar kelistrikan dari mobkas Anda adalah sistem 12 volt searah, dimana aki berfungsi sebagai sumber listrik dan alternator yang mengisi kembali listrik yang digunakan sehingga aki tetap memiliki cadangan listrik meskipun ada beban penggunaan.
Sistem kelistrikan mobil juga umumnya menerapkan negative ground. Artinya kutub negatif aki langsung dihubungkan ke bodi mobil sehingga seluruh bagian mobil yang terbuat dari logam memiliki kandungan negatif yang sama dengan kutub negatif aki.
Pada mobkas yang telah berumur lebih dari lima tahun, banyak kabel yang mulai bermasalah karena dimakan umur. Biasanya kabel menjadi getas, dan kemampuannya mengalirkan listrik menjadi berkurang.
Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mencari tahu apakah kelistrikan sebuah mobil masih tergolong sehat atau tidak. Dari sekian banyak cara, yang termudah dan popular adalah memakai voltmeter. Bila Anda ingin melakukannya sendiri, sebaiknya gunakan voltmeter digital agar Anda lebih mudah untuk menganalisis hasilnya.
Begini Caranya:
Periksa tegangan pada aki saat mesin mati. Aki yang baik akan menunjukkan voltase antara 12-13 volt.
Untuk memeriksa alternator, hidupkan mesin dan seluruh perangkat kelistrikan, seperti lampu besar, audio, AC, pemanas kaca dan lain-lain. Ukur tegangan pada aki. Alternator yang masih sehat akan membuat tegangan aki sekurangnya berada di angka 12,8 volt.
Periksa tegangan pada beberapa titik dimana ada aliran listrik positif, seperti pada koil, lampu-lampu, pemantik api, dan komponen lainnya. Carilah bagian yang memungkinkan Anda dapat mengecek tegangan listriknya.
Sebaiknya perbedaan tegangan tidak lebih dari 0,5 volt. Apabila angka tegangan listrik terpaut jauh dari yang ditunjukkan aki, dapat dikatakan mobil memiliki masalah pada kelistrikan. Misalnya ada gangguan pada rangkaian kabelnya.
Pengecekan Listrik Secara Cepat
Ada kalanya pada saat ingin meninang mobkas, Anda ragu dengan kondisi sistem kelsitrikannya. Berikut ada beberapa tips agar anda dapat terhindar dari masalah kelistrikan.
Periksa ruang mesin. Apabila banyak kabel tambahan yang tidak standar dan tidak rapi di ruang mesin maka besar kemungkinan kelistrikan dari mobkas incaran Anda ini bermasalah.
Periksalah terminal positif (+) aki, apabila pada terminal tersebut banyak kabel tambahan, maka hal ini mengindikasikan banyaknya aksesori tambahan yang memerlukan listrik. Hal ini juga pertanda bahwa banyak sistim kelistrikan yang di-bypass.
Periksa seluruh komponen kelistrikan, seperti lampu-lampu, AC, power window, dan lain-lain. Bila komponen-komponen tersebut bekerja dengan sempurna maka besar kemungkinan sistem kelistrikan mobil itu juga masih baik.
Dalam kondisi beban penuh dengan menghidupkan AC, lampu-lampu, audio, dan komponen lainnya, naikkan putaran mesin. Jika terjadi perubahan terang sinar lampu yang signifikan, atau putaran kipas elektrik bertambah kencang, berarti ada amsalah dengan pasokan listrik dari alternator. Bersiaplah mengeluarkan biaya untuk rekondisi alternator.
Solusi Untuk Listrik Berpenyakit
1. Kabel negatif atau grounding system
Kabel negatif adalah hal yang sering dilupakan. Umumnya pabrikan hanya memasang kabel negatif yang disalurkan langsung ke blok mesin, kemudian dari blok mesin disambung ke bodi atau sasis dengan kabel yang lebih kecil.
Pada mobkas yang berumur sebaiknya ditambahkan kabel negatif ke beberapa titik lain di bodi, sasis, maupun blok mesin untuk mengatasi daya hantar kabel yang mulai berkurang karena dimakan umur. Selain itu umur mobil juga mempengaruhi kemampuan pelat bodi dan komponen logam lainnya menghantarkan arus listrik negatif ke sekujur mobil.
Anda juga dapat pula menggunakan grounding system kit yang tersedia di pasaran. Rangkaian ini memiliki beberapa kabel sehingga penyaluran listrik negatif pada mobil dapat lebih merata.
2. Alternator kurang kuat
Pada umumnya alternator mobil memiliki daya sekitar 60-70 Ampere, dan kebanyakan disesuaikan dengan besarnya kapasitas aki. Tetapi keausan dapat mempengaruhi kemampuan alternator menghasilkan arus listrik sehingga dayanya berkurang dari yang seharusnya.
Solusinya adalah merekondisi alternator Anda. Bila mungkin gantilah alternator dengan daya yang lebih besar dari aki. Misal aki mobil Anda punya kapasitas 65 Ah, maka carilah alternator dengan daya 90 Ampere.
Hal ini bertujuan untuk antisipasi pasokan listrik pada mobkas yang umumnya memiliki tambahan beban listrik. Misalnya lampu dengan konsumsi daya lebih besar atau sistem audio, selain itu juga loss akibat kualitas kabel-kabel yang dimakan usia. Altenator yang kuat juga meringankan kerja aki karena bisa dengan cepat mengisi saat cadangan listriknya digunakan, sehingga umur aki bisa lebih panjang.
3. Relay kit
Banyak pemilik mobkas yang mengambil jalan pintas untuk mengatasi kehilangan daya pada kabel dengan relay kit. Prinsip kerja relay kit ini adalah mengambil alih jalur pasokan listrik bawaan mobil, sehingga arus listrik diambil langsung dari aki. Dengan cara ini resiko tegangan yang hilang akibat kabel yang termakan usia dapat dikurangi.
Kelemahannya adalah, apabila pemasangan tidak rapi, maka akan dapat mengakibatkan korsleting. Sebaiknya relay dipasang oleh mekanik yang biasa menagani sistem kelistrikan. Umumnya relay kit ini dipasang pada headlamp atau motor starter.
4. Sambungan kabel
Pada mobil yang kurang baik perawatannya sering ditemui rangkaian kabel yang berfungsi mem-bypass sebuah sistem kelistrikan. Pada prinsipnya cara ini tidak dapat dibenarkan demi alasan keamanan.
Cara yang benar adalah dengan menguraikan kabel-kabel dan mencari sumber kerusakannya. Untuk memperbaikinya kabel tersebut sebaiknya diganti secara utuh. Solusi terbaik adalah mengganti seluruh rangkaian kabel dengan kabel harness orisinal. Namun dari segi biaya, cara ini terbilang mahal.
Solusinya adalah mengganti kabel yang rusak secara utuh. Saat mengganti, sambungan kabel idealnya disolder dan dibungkus dengan isolasi bakar, sehingga sambungan dapat tertutup dengan sempurna.
5. Jangan sampai ada kebocoran arus
Kebocoran arus kadangkala sulit dideteksi. Apabila alternator dan aki mobil sehat, tetapi cadangan listrik di aki cepat habis, jangan terlalu cepat menuding kemampuan aki menyimpan listrik yang jelek.
Periksa dahulu apakah ada kebocoran arus yang mengakibatkan daya aki terkuras meski mesin dan perlengkapan lainnya dalam keadaan mati. Bila hal ini terjadi, sebaiknya pergi ke bengkel yang mengerti betul tentang sistem kelistrikan mobil Anda agar masalah dapat diselesaikan sampai ke akarnya.
Perlu diketahui, apabila hal ini didiamkam, maka sama saja Anda menaruh bom waktu. Karena konsumsi listrik yang tak terdeteksi ini sama saja dengan korsleting pada mobil

Alat - Alat Pengukuran Teknik Kendaraan Ringan

Alat - Alat Pengukuran Teknik Kendaraan Ringan


Peralatan Bengkel =

Pada dasarnya, pengukuran merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan empiris. Pengukuran juga merupakan penilaian numerik terhadap fakta - fakta dari sebuah objek yang hendak diukur menurut kriteria dan satuan - satuan tertentu. Setiap pengukuran yang dilakukan tidak selalu memberikan hasil yang tepat dan akurat. Berbagai kesalahan mungkin terjadi dalam kegiatan pengukuran yang bisa jadi diakibatkan oleh faktor akurasi pengukuran, kalibrasi alat ukur, ketelitian dalam melakukan pengukuran atau bisa juga disebabkan oleh sensitivitas alat pengukuran yang digunakan.
Berikut ini adalah beberapa alat pengukuran yang dibedakan berdasarkan fungsinya:
# PENGUKURAN PANJANG
Alat pengukuran panjang bisa berupa mistar/penggaris, jangka sorong, serta mikrometer skrup. Skala paling kecil yang terdapat pada mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Kelemahan dari mistar adalah pada saat digunakan untuk mengukur diameter dalam sebuah benda dimana jangka sorong bisa memberikan hasil yang lebih tepat dalam hal ini. Selain itu, jangka sorong juga dapat digunakan untuk emngukur ketebalan dan kedalaman lobang. Mikrometer skrup akan memberikan hasil yang jauh lebih akurat bila dibandingkan dengan jangka sorong. 
# PENGUKURAN WAKTU
Pengukuran waktu biasanya dilakukan untuk mengetahui besarnya kecepatan rata - rata dan penentuan laju. Alat pengukuran waktu yang umum digunakan adalah stopwatch. jenis dari stopwatch dibedakan menjadi 2, yaitu stopwatch jarum dan stopwatch digital. Bila stopwatch jarum memiliki skala terkecil sebesar 0,1 detik, maka pada stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian pengukuran yang lebih baik, yaitu 0,01 detik. 
# PENGUKURAN MASSA BENDA
Pengukuran massa benda bisa dilakukan dengan menggunakan neraca. Jenis dari neraca umumnya dibedakan menjadi 2, yaitu neraca Ohauss dan neraca digital. Umumnya di laboratorium menggunakan neraca Ohauss untuk mengukur massa sebuah benda. Pengurukan massa sebuah benda jauh lebih mudah dilakukan bila menggunakan neraca digital. Jenis neraca lain yang bisa kita pakai untuk mengukur massa sebuah benda adalah neraca pegas. 
# PENGUKURAN KUAT ARUS LISTRIK
Pengukuran arus listrik bisa dilakukan dengan menggunakan ampermeter. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan ampermeter ini adalah cara menyusun rangkaian ampermeter ini sendiri. Penyusunan ampermeter harus berdasarkan prinsip bahwa arus yang mengalir pada rangkaian masuk melalui terminal positif dan keluar melalui terminal negatif. 
# PENGUKURAN BEDA POTENSIAL LISTRIK
Beda potensial listrik bisa diukur dengan menggunakan voltmeter. Untuk mengukur beda potensial listrik antara 2 titik dalam sebuah rangkaian, dapat dilakukan dengan  menggunakan voltmeter yang disusun secara pararel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Sedangkan cara menghubungkan rangkaian listrik terhadap voltmeter adalah dengan menyusun agar arus listrik masuk melalui terminal positif dan keluar melalui terminal negatif.

Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik , hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL GAUGE.
DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit.

CARA PEMBACAAN DAN PENGGUNAAN ALAT
Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur.
Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.
Metode Pengukuran
1. Letakkan V-block di atas plat datar dan letakkan poros di atas block.
2. Sentuhkan spindel dial gauge pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros.
3. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan pembacaan paling kecil. Putarlah outer ring sampai penunjukkan pada "0".
4. Putarlah poros perlahan-lahan. Bacalah jumlah gerakan pointer.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:
(a) benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
(b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
(c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

Alat Ukur Pneumatik

Artikel Otomotif bersama : Alat Ukur Pneumatik - dibawah adalah sebuah artikel dunia otomotif yang akan membahas mengenai Alat Ukur Pneumatik, dimana pasti para sobat otomania motormodif juga jarang ada yang tahu alat ini. Makanya langsung saja lihat dibawah ini. 
Gb:pressure gauge
Oleh : DRS. MAHURI Guru SMK Negeri 4 Kota Bengkulu


1. Pengukur Tekanan Kompresi ( Pressure Gauge ) 



Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder engine, yang ditentukanoleh kondisi piston, ring piston, dan katup. Cara Menggunakan
a. Lepaskan semua busi
b. Masukkan presssure gauge pada lubang busi sambil di tekan dengan tangan
c. Pada posisi pedal gas diinjak penuh, transmisi netral, engine di start ± 3 detik hingga tercapai tekanan maksimum pada pengukuran tekanan kompresi
d. Tekanan kompresi dapat dibaca langsung pada alat

2. Pengukur Vakum ( Vacuum Gauge )
Alat ini digunakan untuk mengukur kevakuman pada intake manifold dan pompa bahan bakar.

Cara Menggunakan
a. Pasangkan selang alat ukur pada intake manifold dibawah katup throttle atau pada pipa isap pompa bahan bakar.
b. Hidupkan engine dan periksa besarnya kevakuman pada alat ukur.


3. Pengukur Kebocoran Pendingin ( Radiator Cup Tester )

Alat ini digunakan untuk mengetahui adanya kebocoran pada sistem pendingin.
Alat ini dilengkapi dengan pompa udara dan pengukur tekanan untuk menaikkan
tekanan di dalam sistem pendinginan sekaligus mengetahui tekanan yang dihasilkan.
Cara Menggunakan
a. Lepaskan tutup radiator
b. Pasang alat pengukur pada tempat tutup radiator
c. Tekan pompa tangan berulang-ulang hingga tekanan mencapai ukuran spesifdikasi
d. Amati tekanan pada alat ukur ± 1 menit, apakah terjadi penurunan
e. Jika terjadi penurunan tekanan berarti ada kebocoran pada sistem pendinginan




4. Hidrometer 

Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat
jenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolit
berubah menurut tingkat isi battery. Berat jenis
battery penuh adalah 1,26 – 1,28. Berat jenis
juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus
ini digunakan untuk menentukan
hubungannya:
S20 = St + 0,007 (t – 20)
Dimana:
S20 = berat jenis koreksi
St = berat jenis terukur
t = suhu saat pengukuran


5. Nozzle Tester 

Nozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector (kebocoran setelah injeksi